Minggu, 13 April 2014

KALI KONTO, WADUK SELOREJO,PLTA SELOREJO, PLTA MENDALAN, PLTA SIMAN DAN LAHAR GUNUNG KELUD



Jika sungai Brantas alirannya mampu dimanfaatkan untuk pembangkit listrik tenaga air, yaitu PLTA Sengguruh dan  PLTA Sutami  (di kab Malang), kemudian  PLTA Wlingi dan  PLTA Lodoyo (di kab Blitar), demikian juga aliran Kali Konto  juga bisa dimanfaatkan sebagai pembangkit listrik tenaga air, yang meliputi PLTA Selorejo, PLTA Mendalan dan plta Siman, ketiga-tiganya berada di wilayah kabupaten Malang. Bahkan PLTA Mendalan dan PLTA Siman termasuk  salah satu  PLTA tertua di Indonesia yang proses pembangunannya  terjadi pada saat pendudukan penjajahan Belanda , PLTA ini telah berjasa malang melintang memasok  energy listrik untuk kebutuhan pasokan listrik  di Tanah Air, bahkan menjadi saksi sejarah perebutan – perebutan wilayah kekuasaan  kala masa perjuangan kemerdekaan.

Bersumber dari mata air Gunung  Anjasmoro dan Gunung Argowayan, aliran sungai Konto mengalir dari daerah Batu  turun ke wilayah daerah Pujon, kemudian aliran Kali Konto melanjutkan rute perjalanannya menuju  daerah Ngantang,  Sesampainya di Ngantang aliran kali Konto dibendung  pada suatu waduk  yang dikenal dengan nama waduk selorejo, dan Waduk ini merupakan destinasi tempat wisata di kab Malang. jika kita  kebetulan melintasi jalur Malang-Kediri via Ngantang kita akan melihat aliran sungai yang berada di sebelah jalan raya, itulah kali konto.

 kita juga bisa melihat waduk selorejo dari jalan raya  tepatnya saat melintasi gardu pandang jalan raya Ngantang.

Di waduk Selorejo ini Kali konto mendapatkan asupan aliran dari dua anak sungainya yaitu sungai Kwayangan dan sungai Pinjal, ke dua sungai ini bergabung menjadi satu dengan Kalikonto di waduk Selorejo.
Setelah parkir nyaman di Waduk Selorejo, selanjutnya aliran  Kali Konto berbagi tugas, sebagian besar aliran dimanfaatkan  sebagai penggerak Pembangkit Listrik, sebagian yang lain  melanjutkan misi perjalanannya untuk memberi  kesuburan kepada lahan-lahan pertanian sepanjang  wilayah yang dilaluinya.
Aliran kali Konto tersebut  melanjutkan kembali trayek perjalanannya menembus belantara aliran Klangon berturut-turut menuju  wilayah Mendalan hingga akhirnya transit lagi di DAM Suplesi.
Dari waduk Selorejo sampai Dam Suplesi ini Kali Konto memperoleh tambahan asupan gizi aliran lagi dari ketiga anak sungainya, yaitu sungai Namba’an, sungai Nogo dan sungai Sambong, sungai-sungai ini bagian hulunya berasal dari Gunung kelud, jadi pada saat terjadi letusan gunung Kelud kemudian  muncul lahar dingin  gunung Kelud yang memporak porandakan lahan pertanian dan sarana  insfratruktur, pelaku utama sebenarnya ya anak sungai Konto ini, meskipun demikian yang menanggung namanya tetaplah induk sungainya yaitu Kali Konto. Kiranya tak salah paribahasa Jawa yang mengatakan "Anak polah Bapak Kepradah" yang lebih kurang artinya apapun tindakan yang dilakukan sang anak, imbasnya tetap orang tua yang menanggung.

Sampai DAM Suplesi aliran kali Konto berbagi tugas lagi, sebagian aliran masuk ke KTH PLTA Siman untuk tambahan injeksi debit air guna memutarkan Turbin PLTA Siman, sebagian lainnya melanjutkan alirannya menyusuri sungai menuju wilayah  desa Pondok Agung  kab  Malang kemudian menuju  kec  Kandangan kab Kediri, hingga akhirnya  bermuara ke Induk Sungainya Yaitu sungai Brantas di wilayah Jombang.

Demikian tadi aliran Kali Konto dari waduk Selorejo yang  mengalir ke sungai, Adapun aliran kali Konto dari Waduk Selorejo yang dimanfaatkan sebagai pembangkit listrik prosesnya sebagai berikut.

Dari Waduk Selorejo air dialirkan melalui pipa pesat  dengan debit sebesar  lebih kurang 14.5 m3 guna memutar Turbin PLTA Selorejo, adapun daya yang mampu dihasilkan PLTA Selorejo sebesar 4,48 MegaWatt, dan beroperasi sepanjang tahun.
Setelah memutar turbin PLTA Selorejo Aliran air bergerak menuju Taillrace PLTA Selorejo.
Di Taillrace PLTA Selorejo ini ada pembagian aliran dikarenakan kapasitas pipa yang menuju kolam tando harian (KTH) mendalan kapasitasnya terbatas sekitar lebih kurang 9.25 m3, sehingga sisanya dibuang ke Sungai Konto (rutenya seperti yang dijelaskan diatas). sedangkan yang dimanfaaatkan untuk pembangkit listrik bergerak  berbondong-bondong mengalir menuju Kolam Penampungan PLTA Mendalan atau yang biasa disebut Sekuli. di sini aliran air berkumpul secara berjamaah guna menggalang kekuatan energi potensial agar tercapai elevasi operasi yang diharapkan untuk memutar turbin PLTA Mendalan. 

Tanpa kenal lelah dan tanpa kenal pamrih aliran air selanjutnya melakukan perjalanan extrem dengan melewati saluran pipa Drug Tunnel kemudian melewati pipa Penstock PLTA Mendalan yang terkenal sangat curam dan terjal, dan dengan ihlas aliran air bahu membahu menabrakan dirinya pada runner plta Mendalan yang berjenis Francis Horisontal demi bangkitnya daya listrik sebesar 3x5.8 MW, ditambah 1x5.6 MW.

Lelah memutar turbin PLTA Mendalan, aliran air istirahat sejenak di kolam penampungan KTH PLTA Siman yang bersih dan terawat, yang mana sedimennya setiap tahun selalu dibersihkan dengan teratur dan tepat waktu. (untuk yang satu ini si penulis agak promosi, mentang-mentang setiap tahun  selalu terlibat dalam pembersihan Kolam KTH). Di kolam KTH ini aliran air mendapat tambahan amunisi aliran yang berasal dari Kolam Suplesi, koalisi aliran ini dimaksutkan untuk bersama-sama menyerang turbin PLTA Siman sehingga mampu beroperasi dan menghasilkan daya sebesar 3x3.6 MW.

Mungkin setelah ini sang Air akan merasa lega, sebab selanjutnya dalam perjalanannya  ia tidak akan mengalami penyiksaan berputar-putar pada pusaran centrifugal Runner, atau meluncur menukik dengan ketinggian yang amat terjal dan tinggi, belum lagi kalau resiko tiba-tiba tergencet mainvalve yang sewaktu-waktu bisa saja ditutup secara tiba-tiba akibat shutdown unit pembangkit, hal ini dikarenakan PLTA Siman merupakan rangkaian pembangkit terakhir yang memanfaatkan aliran Kalikonto.

Setelah berjasa turut andil dalam menggerakkan pembangkit Listrik PLTA Siman, aliran air selanjutnya bertamasya menuju waduk irigasi siman, di waduk siman ini air bisa sedikit bergaya dikarenakan banyak sorot mata yang melakukan liburan alternatif atau sekedar mengisi waktu senggang terutama pada hari minggu dan hari libur lainnya  memandang dan mengaguminya yang terkurung dalam sebuah waduk berukuran sedang  yang dirias dengan rindangnya pepohonan yang bisa memberi kesan indah nan elok.

Dari waduk Siman aliran air kemudian dimanfaatkan untuk sarana irigasi wilayah kabupaten Malang (sisi barat), Jombang dan Kediri.






Tidak ada komentar: